rihaku : memberi ruang untuk [surat surat untuk hati #5]

sayang...


banyak orang di luar sana mendesak-desak kekasihnya. memaksa saling bercumbu di tengah gelap malam.di antara sesak sempit dinding, mereka bersesak-sesak memaksakan ingin menyatu bagai kasur dan dipan.


sempit terhimpit


sayang...


banyak orang di luar sana berlesatan, lari-lari kecil menjadi panjang, mengejar harapan ataupun ilusi akan adanya harapan. mereka memaksa masuk lewat jalan apapun yang mereka bisa.


tertatih-tatih

///
tapi sayang,

mereka lupa memberi waktu, memberi ruang. kadangkala sepi memang butuh sendiri. sendiri merenungkan kesalahan-kesalahan. sendiri menikmati harapan-harapan. mungkin kita hanya lelah menginginkan hal-hal yang ada pada dunia.menggoda.merajam sendi-sendi hati.

ini yang aku lakukan kini sayang, aku dan diriku sendiri, menikmati kesepian, kerinduan, harapan-harapan. apa saja agar aku tidak ingin segera mati atau bunuh diri.seperti yang mereka bilang: menulislah dan jangan bunuh diri.

////

sebentar ...
biarkan aku matikan dulu lagi entah berapa batang rokok hari ini, berpuntung-puntung gambaran kegelisahanku.


sebentar tadi,
adalah ketika nanti kau baca surat ini lalu kau menertawakan kebodohanku, tak apalah.


dan ya....
sayang, aku pikir aku yang sedang memberi ruang dan jarak sedikit waktu ini hanya punya satu kelemahan: ketakutan.


ketakutan akan kemarin, hari ini, dan esok.

tapi biarlah kunikmati saja ketakutan ini, dan meredamnya agar dia tenggelam bersama hiruk pikuk waktu yang terus berdetik maju.


Comments

Popular posts from this blog

mari bercerita tentang apa saja #1

diantara dua malam dan empat kalimat harapan penuh doa

salju [leiden - 2]