Posts

Showing posts from 2017

libatkan aku sedikit saja

Dengan apa lagi memangnya harus ku buktikan rasa ini? Belum cukupkah semua kesungguhanku lalu ketulusanku? Apakah aku masih tak punya nilai tambah? Taruhlah peranku sedikit saja dalam sinema hidupmu. Ya hidup ini sinema Sinema yang nyata diperankan dengan berdarah-darah dengan menangis. Jika tak bisa aku menjadi peran utama, letakkan aku sebagai cameo. Setidaknya libatkanlah aku sedikit saja. Setidaknya dengan ini semua, bisa kutebus luka hati yang pernah kubuat. Tak bisakah aku berperan menjadi protagonis yang mensuplai kadar kebahagiaanmu. Lalu apakah aku antiklimaks dalam ceritamu atau peran anatagonis? Aku ingin sekedar tumbuh bersama dalam ceritamu. Sedikit saja, torehkanlah namaku dalam naskah sinema kehidupanmu. aku tidak ingin dibutakan dalam keadaan melihat. aku ingin melihat sejelas mungkin. ijinkan aku tumbuh bersamamu. dewasa bersama, patah bersama, suka cita pun bersama.

tak mengapa

tak perlu keluhkan awan hitam tak perlu keluhkan tiada bintang tak mengapa tak ada hangat pabila hujan tak mengapa sesekali risau katakan saja pergi pergi seperti mantera ucapkan lembut dalam hati“hus pergilah ” ingatlah sang surya akan muncul kala pagi lalu jika sang surya pergi akan datang senja masing-masing indah seperti hari, esok kan berganti esok, yang jauh kan jumpa esok ,yang hilang kan pulang 23.10.17 / mks. ML.

kegelisahan dan doa

Tuhanku, Hamba berserah kepadamu. Kepada jalan takdirmu. Kepada kuasamu. Hamba yang berdosa memohon ampunan kepadamu. Kegelisahan membumbung bagai awan menggantung di langit. Hamba tersungkur pada tiap sujud hamba ya allah. Hamba terlalu banyak berdosa, hingga kauji hamba, kauji hamba. Berkali-kali. Berkali-kali. Berulang-ulang. Hanya untuk menyadarkan hamba kembali kepadamu. Engkaulah tempatku berpulang ya allah. Kuatkan hamba, teguhkan hamba di jalan hidayahmu. Ya Allah, Ya rabbku. Ya rabbku. Ya rabbku. Ketika ujianku berat, ku teringat padamu. Ketika kebahagiaan melanda, ku bersyukur padamu. Ketika masalah merundungku, ku hanya bisa bersujud. Tuhanku, engkaulah tempat terakhir ku bisa bergantung. Satu-satunya penopang hidupku. Maafkan aku tuhan, masih banyak kubersalah padamu. Jika kutahu sejak dulu sujudku mendekatkan ku padamu, takkan kuangkat kepalaku dari sajadahku. 11.10.17 / mks. / ml

sebuah perjuangan dan hati di batas keraguan

aku bukannya tidak berjuang. ibarat mendaki gunung, saat ini akupun sedang berusaha. menapaki tapak demi tapak dinding pertahananmu. merobohkannya tak mudah. melewatinya ku berharap dalam-dalam. dinding ini yang kau bangun dengan tinggi dan kokoh dikarenakan kau sedang terluka. luka yang orang lain buat. maupun luka yang aku buat. aku sedang merobohkan dinding pertahananmu a man with a heart of a fragile little man, with all those scars and distrust. ya, hal terberat adalah meruntuhkan batasmu denganku: luka dan ketidakpercayaanmu. segala keraguanmu. terarah padaku. kucoba dengan segala cara; berjalan, berlari, merangkak, memanjat. berusaha menemukan setiap celah. …………………. lalu aku tergelincir di tempat yang sama di celah antara inti hatimu yang dibatasi keraguanmu kepadaku. sungguhpun kaki ini terluka, sakit karena harus melalui  segala rintangan itu entah mengapa aku masih berusaha. kulihat puncak gunung. kulihat kau di

bukankah kita pernah berjanji?

bukankah kita pernah berjanji? berjuang bersama melalui apa yang kita sebut masalah. bersama menghadapi segala ujian dunia. bukankah kita pernah berjanji ? menerima setiap bagian diri kita. baik buruk diri kita masing-masing. bukankah kita pernah berdampingan. berpegangan tangan melalui jalan yang sulit. lalu? kemana semua janji dan perjuangan itu? apakah takaran perjuanganmu berbeda denganku? apakah perbedaan ini terlalu sulit untukmu? apakah diriku teka-teki yang sulit kau pecahkan? sejatinya akupun menanti. akupun berjuang. akupun berdoa. lebih lebih dari yang kau ketahui. lebih dari itu semua. mungkin hanya tuhan yang tau seperti apa dan sejauh mana kulangkahkan tapak kakiku. dan hanya ialah yang tahu seberapa keras perjuanganku. tidak jugakah kau lihat dan adakah kau perhitungkan itu? 11.10.17 / mks / ml

what to do when the world turns dark and become silent?

to love is to smile. to love is to cry. to love is to feeling happy.  to love is to feeling upset. at first with all these buttefly inside your stomach. you look at the world as it perfect. you look at the world like it ignited with fireworks. then: the world turns dark. than the world is become silent. you feel deserted and isolated. you feel like you are down. you fall at your lowest. down to your knees. found yourself begging and praying and hurting. we all seek for a solution to ease this. in a religion view: god is testing you. god tells you to comeback, comeback into god. in a melancholist view: you have to cry it all out. darling ,yes what they said are all could be true. darling before all of that, stand up on your feet first than pray than cry. and pray again and again and again and again and again ..... than do whatever you can do to ease your pain. in a good way. darling me and you, we have to remember this: before we cling into o

permohonan- permohonan untuk kekasih

aku ingin tenggelam di dalam ruang di antara kedua lenganmu kekasih. menyelami makna di balik senyumanmu. mengerti apa arti kebisuanmu. aku ingin lebih memahamimu. dan maukah kau belajar untuk memahamiku? maukah kau berproses bersamaku? mari kekasih, bersama duduk diantara rimbunnya dedaunan beringin yang bergantungan ; atau sekedar bercakap dalam sunyinya lembah merapi. berdua, meminum kopi stasiun tugu sembari berbincang hal-hal kecil dan menggenggammu erat. kekasih:  kita dua jiwa yang kadang butuh pertengkaran kecil dan besar untuk memahami. kita dua jiwa yang saling berdoa; dalam diam, dalam tangis, dalam amarah. ingin kukecup jiwamu. ingin kuraba dan kusentuh dalam celah  diantara dua bibirmu. memagut bibirmu dalam kesyahduan yang sendu. untuk menemukan makna dibalik; manisnya gelak tawamu - getirnya ucap kecewamu - sedihnya kisah kisah kehidupanmu. kekasih: kekeliruan - kegelisahan- kegetiran yang pernah kubuat hadir dalam be

apa itu luka?

[ luka  /lu·ka /   1   n  belah (pecah, cedera, lecet, dan sebagainya) pada kulit karena kena barang yang tajam dan sebagainya: --  nya dalam dan mengeluarkan banyak darah;   2   v  menderita luka:  kakinya -- kena peluru;siapa -- siapa menyiuk, pb  yang merasa tersindir, dialah yang berbuat sesuatu sebagai yang disindirkan itu; - -- hati   ki  sakit hati;  -- parah  luka yang sangat berat (serasa hampir tidak tertolong); ] manusia dan luka adalah sebuah pola seperti manusia dan bahagia adalah juga pola kita hidup dalam aliran rasa kita menjalani hidup dengan pusaran rasa manusia adalah terbiasa menjadi luka dan luka adalah biasa biasa kita rasa mengerti dan memahami bahwa hidup tak selamanya suka hidup tak selamanya riang hidup tak selamanya bahagia begitupun sebaliknya: sejatinya, luka tak selamanya semuanya adalah pola kehidupan manusia adalah luka luka adalah kita manusia adalah bahagia bahagia adalah kita bagaimana kita tahu menyembuhkan dan disembu

menuju keputusasaan

kelelahan yang sama dan berulang. aku dan bayang masa laluku memberatkan langkahku. tidak mudah menemukan seseorang yang menerima dirimu apa adanya. apa yang kau lakukan di masa lalu menjadi mudah bagi orang lain untuk menilaimu. mengukurmu. menjustifikasi setiap tindakanmu. menghalalkan emosi untuk terarah padamu. aku dan apa yang aku lakukan di masa lalu-ku seharusnya menjadi sesuatu yang tetap ada di masa lalu. bagaimana mungkin kita bisa melangkah maju? jika ikatan masa lalu memberatkan langkah kita. tidak mudah memang bagi seseorang menerima masa lalu kita. apa yang kita lakukan dahulu bukankah sesuatu yang pantasnya kita kubur. bukankah kesungguhan dalam mencintai adalah menerima masa lalu dan mempercayakan pada saat ini? aku dan langkahku hampir menyerah. hampir sedikit lagi menyerah pada kekecewaan. bukankah cinta adalah penerimaan? bukankah cinta adalah keikhlasan. hampir sedikit lagi aku menyerah pada harapan, bahwa akan ada yang menerimaku tanpa sedi