masih bisakah kata itu datang?

"Kadang-kadang Anda membutuhkan kesempatan kedua, karena waktu tidak siap untuk yang pertama."


Begitu inginnya kudengar kata itu.
Begitu inginnya mendapatkan kembali senyummu, yang belakangan ini makin memudar dari kepalaku, yang ingatannya mulai menua, kata mereka pikun.
Menemukan kaus kaki, kunci, dan dompet juga telepon genggam rasanya lebih mudah dibanding menemukan ingatan akan senyuman itu.

Selalu saja aku kehilangan fokus, tiap kali membaca buku, menulis dan ataupun menyetir kendaraan.
Menyalakan korek api saja sesulit memasukan benang ke jahit ke ruangan kosong di jarum yang kugunakan untuk menjahit.
Tangan gemetaran, bersamaan tiap detak.


Aku menghembuskan nafas lebih sering dari biasanya.......
Mungkin udara kota ini memburuk, alasanku pada diri sendiri.

Menengadahkan wajah ke arah langit, kebiasaan ini jadi kebiasaan baru,
Apa alasanku pada diri sendiri? tentu saja.....
aku takut ada air hujan jatuh melalui mata dan mengalir ke pipi. asin.
iya asin.


Hati ini berhenti di kamu, nafas ini, langkah ini.
Lalu kalau hatimu begitu keras untuk bilang "kumaafkan"
Bagaimana kabar hati nafas dan langkahku ini..


Semoga lagu yang kaubaca, musik yang kaudengar, batang sekian dari rokokmu, dan bergelas-gelas minuman yang kauminum, bisa membisikkan penyesalanku dan membawa maaf datang padaku dari sela-sela jendela kamar dan mungkin akan datang sms singkat bodoh bergambar :) dari nomormu yang kuhafal, selalu, hanya saja hilang tiap kali kucoba menekan tombol hijau itu.
AMIN

salam hangat,
dari seseorang yang selalu menunggu "maaf" datang mengetuk pintunya disela-sela harinya...

Comments

Popular posts from this blog

mari bercerita tentang apa saja #1

diantara dua malam dan empat kalimat harapan penuh doa

segalanya kamu